Minggu, April 05, 2009

Ular Tangga didalam Keseharian

Seringnya aktifitas saya dalam sehari-hari menerapkan disiplin diri baik secara terencana dan teratur, namun disisi lain sering pula berbarengan dengan berjalannya aktfitas tersebut bersamaan muncullah halangan-halangan yang selalu membayangi rasa keengganan hingga menunda-nunda pekerjaan.

Seiringnya kondisi demikian kadang kala saya meratapi hal ini terutama akibat tergilas oleh kemalasan yang tidak bisa saya atasi hingga saya mencari kesalahan-kesalahan orang lain sebagai kambing hitam, sangat tidak fear bagi orang lain tapi nyaman buat saya (tidak mau mengakui kekurang mampuan diri mengatasi masalah).

Pikiran negatif dari lingkungan orang sekitar kita juga sangat mendukung munculnya gejala keengganan hingga kemalasan yang akut dan saya tidak merasakan bahwa pikiran negatif itu dapat menular (sebaiknya perlu dicurigai).

Dan sebaik-baiknya orang yang berhasil dalam hal ini adalah orang yang cepat kembali sadar akan apa yang ingin dicapainya, dicita-citakan dan harapan masa depannya, bagi saya pemenang adalah raja bagi dirinya sendiri.

Butuh konsisten dalam perbuatan yang telah diniatkan sehingga konsentrasi masih tetap utuh 100 volt dengan apa yang sudah difokuskan sejak semula. Dengan sabar dan bersyukur kita melalui kehidupan ini bukan dengan cara seperti bermain ular tangga, yang tidak terukur akan risikonya apakah bisa segera finish atau kembali mengulang karena tersandung dengan persoalan yang sama.